Whatsapp

Ada yang bisa kami bantu?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Customer Support
● online
Customer Support
● online
Halo, perkenalkan saya Customer Support
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu - Minggu, Hari Besar dan Tanggal Merah tutup
Beranda » Blog » Gerakan Literasi Sekolah, Tingkatkan Minat Baca dan Kreativitas Siswa

Gerakan Literasi Sekolah, Tingkatkan Minat Baca dan Kreativitas Siswa

Diposting pada 4 August 2019 oleh Purnama / Dilihat: 209 kali / Kategori:

Aad Tugiono, S.Pd.

Minat baca Bangsa Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan, hal ini dapat tercermin dari data yang disajikan melalui hasil survei Progamme for International Student Assessment (PISA), memposisikan Indonesia berada di urutan ke-64 dari 72 negara. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa kemampuan memahami dan keterampilan menggunakan bahan-bahan bacaan, khususnya teks dokumen, pada anak-anak Indonesia usia 9-14 tahun berada di peringkat sepuluh terbawah.

Hasil survei Progamme for International Student Assessment (PISA) tersebut dikuatkan oleh pernyataan UNESCO yang menyebutkan, bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Minimnya minat baca ini dapat menjadi masalah mendasar yang dapat menyebabkan berdampak bagi semua sendi kehidupan, dan juga bagi maju dan berkembangnya bangsa Indonesia. Melihat hal tersebut tentunya perlu upaya bersama guna meningkatkan minat baca masyarakat, terlebih pada usia anak-anak. Dengan pembiasaan membaca pada anak-anak diharapkan akan tertanam kebiasaan yang akan dibawa hingga anak tersebut tumbuh menjadi dewasa, hingga ia tua kelak.

Salah satu dampak dari rendahnya minat baca dapat kita rasakan saat ini, yaitu dengan meningkatnya hoaks dan disinformasi. Akan tetapi bagi masyarakat pembaca yang terampil mampu membaca, memahami, mengevaluasi, dan menyaring informasi dengan baik sehingga tidak mudah termakan dan terhasut informasi-informasi hoaks dan sebagainya.

SCHOOL BOOSTER Penyemangat guru hebat

Membangkitkan Gerakan Literasi Sekolah

Lembaga pendidikan atau sekolah merupakan salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang menyediakan sarana dan prasarana penunjang di dalamnya. Adapun lingkungan sekolah sangat berpengaruh bagi peserta didik dalam mengembangkan kegiatan belajar, terlebih lingkungan sekolah dapat memberikan dukungan dalam penumbuhan minat baca melalui gerakan literasi sekolah.

Secara sederhana literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara (Dewi Utama, 2016). Sedangkan menurut Pamungkas (2017: 228) menjelaskan literasi sebagai kemampuan membaca dan memahami teks, grafik, tabel, dan diagram dalam berbagai konteks.

Dengan demikian literasi dapat diartikan kemelekan huruf atau keberaksaraan dalam memahami suatu informasi baik dalam kemampuan menulis, membaca maupun menganalisa suatu fenomena. Kemampuan literasi ini harus dipupuk sedini mungkin, agar menjadi dasar pendidikan sepanjang hayat. Usia sekolah sangat cocok dalam pendalaman karakter budaya literasi, karena diusia sekolah inilah mudah dalam menyerap instruksi dan pengetahuan dibandingkan ketika usia semakin lanjut maka sulit untuk menyerap sesuatu dan daya ingat mulai mengalami penurunan. Lanjut usia secara fisiologis terjadi penurunan fungsi kognitif (memori) yang bersifat ireversibel, kondisi ini disebabkan oleh penuaan dan perubahan degenerative yang mungkin progresif.

Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Menurut Kartika (2004: 125) terdapat kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan minat dan kebiasaan membaca, yaitu: 1. Penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah 2. Pemberian tugas membaca 3. Pemberian tugas pembuatan abstraksi 4. Pemotivasian penyelenggaraan majalah dinding 5. Penyelenggaraan lomba membaca 6. Penyelenggaraan lomba pembuatan kliping 7. Pemotivasian penerbitan majalah atau buletin sekolah, 8. Penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan hari-hari besar nasional dan agama 9. Penugasan siswa membantu pustakawan di perpustakaan sekolah 10. Penyelenggaraan program membaca 11. Pemberian bimbingan teknis membaca.

Terkait dengan hal menumbuhkan minat baca, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang berisikan membaca buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Seperti yang tertulis pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 48 ayat (1) dan (3) yang berbunyi “Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat” dan “Pembudayaan kegemaran membaca pada satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai proses pembelajaran.”

Sebenarnya pemerintah sudah sangat mendukung dan memberikan pijakan hukum untuk menguatkan gerakan literasi di sekolah, tinggal bagaimana sekolah dapat menjalankannya dengan baik guna meningkatkan minat baca siswa-siswinya dan meningkatkan kreatifitas siswa melalui pembuatan majalah dinding misalnya, atau membuat buletin sekolah, dan lain sebagainya. (IHP)

* Penulis adalah Guru SD Negeri 25 Tumbang Titi Kab. Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

Tags: , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Gerakan Literasi Sekolah, Tingkatkan Minat Baca dan Kreativitas Siswa

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Gerakan Literasi Sekolah, Tingkatkan Minat Baca dan Kreativitas Siswa

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: