Whatsapp

Ada yang bisa kami bantu?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Customer Support
● online
Customer Support
● online
Halo, perkenalkan saya Customer Support
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu - Minggu, Hari Besar dan Tanggal Merah tutup
Beranda » Blog » Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Diposting pada 30 August 2021 oleh Purnama / Dilihat: 337 kali / Kategori:

Kuwat Dwi Restyowati (Guru SMPN 1 Punggelan Kab. Banjarnegara Jawa Tengah)

Keluarga merupakan institusi pendidikan pertama bagi anak, proses pembelajaran pertama anak diperoleh dari lingkungan keluarganya. William Bennett menyampaikan keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan. Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi-institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya (Megawangi, 2003).

Akibat dari kegagalan keluarga dalam membentuk karakter pada anak berdampak pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Untuk itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter suatu bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter di rumah.

Pendidikan Akhlak

Pendidikan Karakter dalam Keluarga

Kata “Pendidikan Karakter” tentu tidak asing bagi kita. Pendidikan karakter adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Dalam hal ini guru bertugas membantu membentuk watak peserta didik. Hal tersebut mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya (Zubaedi, 2011 : 19).

Berbeda dengan Zubaedi, Akhmad Muhaimin Azzet (2011 : 36) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang baik kepada semua yang terlibat dan sebagai warga sekolah, sehingga mempunyai pengetahuan, kesadaran, dan tindakan dalam melaksanakan nilai-nilai tersebut. Definisi tersebut lebih luas dari pada pendapat Zubaedi yang hanya memfokuskan pendidikan karakter sebagai tugas seorang guru.

Misiam (2020 : 67) memberikan definisi pendidikan karakter sebagai usaha sadar, terencana, dan berkelanjutan yang ditujukan kepada peserta didik agar  mereka dapat memahami nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat dan mengamalkan dengan komitmen tinggi serta tulus nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter bukan hanya sebatas transfer pengetahuan tentang nilai-nilai, melainkan lebih dari itu. Pendidikan karakter juga melibatkan aspek afektif dan psikomotor anak, karena selain anak memahami apa itu karakter yang baik, anak harus mampu bersikap dan berbuat yang mencerminkan pemahaman,  kecintaan, dan komitmen yang tinggi akan karakter mulia.

Purnama (2020: 93) memberikan pengertian Pendidikan Karakter sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20, bab II pasal 3 Tahun 2003 bahwa dalam pendidikan karakter setidaknya ada enam aspek yaitu: bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu & cakap, kreatif & mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Keenam hal tersebut adalah perwujudan karakter yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan karakter.

 

Dari penjelasan di atas, maka pendidikan karakter yang dilaksankan di lingkungan keluarga dapat dilakukan dengan:

  1. Memberikan pembelajaran agama

Sudah sangat umum dan lajim ditemui, untuk menanamkan keyakinan dan ketauhidan anak, orang tua mengarahkan anak-anaknya untuk mengkaji ilmu agama di lingkungan tempat tinggalnya. Hal ini bertujuan untuk menanamkan ketaqwaan anak kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta pendidikan akhlak.

  1. Membiasakan adab dan sopan santun

Pembiasaan adab dan sopan santun perlu selalu diterapkan di dalam keluarga, hal ini sebagai pembiasaan kepada anak agar menjadi terlatih dan terbiasa untuk senantiasa berlaku sopan dan beradab kepada siapa saja.

  1. Menanamkan rasa tanggung jawab

Anak perlu dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab, orang tua dapat menanamkannya dengan memberikan tugas dan kewajiban kepada anak-anaknya sebagai bentuk pembiasaan, seperti: membersihkan/merapikan tempat tidurnya, bertanggung jawab merawat terhadap barang-barang miliknya, membersihkan halaman, atau tugas lain yang sifatnya rutin dilaksanakan.

  1. Memberikan kebebasan berkreasi

Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain mereka banyak belajar, untuk itu orang tua juga harus bijak dalam memberikan waktu kepada anak-anaknya untuk bermain, hal ini untuk menumbuhkan dan menggali bakat anak dan sekaligus belajar bersosialisasi dengan banyak orang.

 

 

Tags: , , , , , , ,

Bagikan ke

Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: